Jakarta – Gubernur Bank Indonesi (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, pihaknya sudah membeli surat berharga negara (SBN) pemerintah pada senilai Mata Uang Rupiah 96,41 triliun sampai dengan 20 Mei 2025.
“Selama tahun 2025 hingga 20 Mei 2025, Bank Indonesia telah dilakukan membeli SBN sebesar Simbol Rupiah 96,41 triliun,” kata Perry ketika konferensi pers hasil Rapat Dewan Kepala daerah (RDG) BI, Rabu (21/5/2025).
Ia merincikan, total pembelian SBN itu terdiri dari pembelian melalui pangsa sekunder sebesar Mata Uang Rupiah 64,99 triliun kemudian pangsa primer pada bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah, sebesar Mata Uang Rupiah 31,42 triliun.
Selain itu, pada kesempatan tersebut, Perry juga mengungkapkan imbal hasil SBN berada dalam mengalami penurunan. Imbal hasil SBN untuk tenor 2 tahun merosot dari 6,96% bermetamorfosis menjadi 6,16%, sementara untuk tenor 10 tahun turun dari 6,98% berubah jadi 6,84%.
“Ke depan, Bank Negara Indonesia akan terus mengoptimalkan strategi operasi moneter pro-market untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter di mencapai sasaran kenaikan harga lalu menyimpan stabilitas nilai tukar Rupiah,” tegasnya.
BI melakukan pembelian SBN dari lingkungan ekonomi sekunder untuk menguatkan ekspansi likuiditas kebijakan moneter, sekaligus mencerminkan sinergi erat antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal Pemerintah.
Next Article Kebijakan Trump Guncang Rupiah, Pemodal Ramai-Ramai Lego SBN
Artikel ini disadur dari BI Borong SBN Pemerintah Rp 96,41 Triliun hingga Mei 2025