Jakarta – Rupiah masih bertahan di zona positif usai Bank Negara Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan pada Rabu hari ini (21/5/2025).
Merujuk data Refinitinv, rupiah berada ke tempat Rp16.395/US$, sejak dibuka pada perdagangan hari ini sampai pukul 14.45 Waktu Indonesia Barat sudah menguat 0,09%.
Penguatan ini dapat dibilang menyusut, dikarenakan pada siang tadi sempat menguat nyaris 0,50% ke tempat Rp16.315/US$.
Penguatan rupiah yang menyusut seiring dengan tindakan Bank Negara Indonesia (BI) yang dimaksud akhirnya memangkas suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 bps berubah jadi 5,50%. Suku bunga Deposit Facility juga turun berubah menjadi sebesar 4,75% serta suku bunga Lending Facility turun berubah jadi 6,25%.
Gubernur BI Perry Warjiyo di konferensi pers, Rabu (21/5/2025) menjelaskan, kebijakan yang disebutkan konsentris dengan perkiraan pemuaian 2025 serta 2026 yang tersebut rendah serta terkendali pada 2,5% plus minus 1%, mempertahankan niali tukar rupiah serta menyokong perkembangan kegiatan ekonomi yang mana berkelanjutan.
“BI akan menyimpan naiknya harga pada sasaran juga nilai tukar rupiah sesuai fundamental mencermati kondisi terkini dan juga memacu perkembangan kegiatan ekonomi sesuai dinamika yang mana terjadi,” kata Perry.
Perbankan, kata Perry akan didorong untuk menyalurkan kredit tambahan besar agar sektor ekonomi mampu meningkat ke depannya.
Sebelumnya, BI rate ditahan pada April 2025 ke level 5,75%.
Konsensus CNBC Indonesia yang dimaksud dihimpun dari 20 lembaga/institusi secara labil memberikan proyeksi bahwa 50% BI akan menahan suku bunganya ke level 5,75%.
Sedangkan sisanya atau berjumlah 10 institusi memperkirakan bahwa BI akan menurunkan suku bunganya ke 5,50%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Next Article Rupiah Keok, BI Jaminan Tak Tinggal Diam! Keluarkan 5 Jurus Ampuh Ini
Artikel ini disadur dari BI Rate 5,50% Bikin Rupiah Perkasa, Dolar AS Kini Rp16.395!
