Jakarta, CNBC Inonesia – Semangat pembaharuan terpancar dari sebuah desa yang terletak di dalam lereng Gunung Merapi. Desa yang dimaksud adalah Desa Hargobinangun yang digunakan terletak di dalam Kecamatan Pakem, Daerah Sleman, Provinsi D.I Yogyakarta.
Secara geografis, Desa Hargobinangun membentang dari sedang hingga utara Kapenawon Pakem yang menjadikannya sisi paling utara di DI Yogyakarta. Selain itu, Desa Hargobinangun pun berbatasan segera dengan puncak Gunung Merapi di dalam utara, Kalurahan Pekembinangun kemudian Hargobinangun dalam selatan, Candibinangun lalu Purwobinangun di dalam barat, dan juga Umbulharjo ke timur.
“Secara geografis kami berada ke lereng pegunungan bagian utara Sleman. Dan kami memang benar berbatasan segera dengan Gunung Merapi,” ujar Lurah Hargobinangun, Amin Sarjito dalam keterangan tertoreh disitir Akhir Pekan (18/5/2025).
Desa dengan luas wilayah sebesar 14.300 meter persegi itu pun berubah menjadi contoh nyata bagaimana desa dapat berkembang menjadi motor penggerak sektor ekonomi rakyat dari bawah dengan segala kemungkinan yang tersebut dimilikinya.
Desa Hargobinangun menyimpan tiga kemungkinan besar yang tersebut berada dalam digarap serius, yakni kekayaan alam, sektor pariwisata, kemudian agrikultur. Ketiganya pun dioptimalkan melalui pendekatan kolaboratif lalu berbasis komunitas.
Sejak akhir 2020, pemerintah desa melakukan pemetaan peluang juga mendirikan BUMDesa Merapi Sejahtera sebagai tulang punggung perekonomian. BUMDesa ini pun miliki dua unit usaha utama.
Pertama, Wisata Desa Kampoeng Mahoni, yang digunakan menggerakkan dalam bidang pariwisata seperti pengelolaan resto, camping ground, jeep adventure, ATV, go-kart, outbond, dan juga paint ball. Kedua, Hargo Park Central, yang mana mengurus parkir wisata pada Merapi Park, Oxygen Park, serta Kampoeng Mahoni.
“Pariwisata kami jadikan core businesskarena dampaknya cepat terasa segera oleh warga, tapi kami juga mengembangkan sektor pendukung seperti pertanian serta pengelolaan sampah,” kata Amin lagi.
Selain itu, untuk mengupayakan pergerakan ekonomi secara kolektif, dirinya pun melakukan klasterisasi Usaha Mikro, Kecil, lalu Menengah (UMKM). “Selama ini komunitas melakukan pergerakan sendiri-sendiri. Maka kami bentuk klaster juga beri pelatihan untuk membantu pergerakan sektor ekonomi secara kolektif,” imbuhnya.
Dampaknya nyata. Warga merasakan dengan segera kegunaan dari geliat pariwisata dan juga pertanian. Desa Hargobinangun pun mampu memunculkan pendapatan asli kelurahan yang tersebut kembali disalurkan untuk kepentingan masyarakat.
Di sisi lain, pada tahun 2025 ini, BUMDesa Merapi Sejahtera juga akan mengembangkan tiga unit perniagaan baru, yaitu Pengelolaan Sampah, Greenhouse Ketapang yang digunakan berfokus pada ketahanan pangan, dan juga AgenBRILink.
Amin membeberkan, ke depan, dua kegiatan unggulan sudah disiapkan. Inisiatif yang disebutkan berfokus pada pengelolaan sampah dan juga ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan tidaklah produktif untuk pertanian.
“Yang pertama adalah pengelolaan sampah berbasis digital untuk menyelesaikan persoalan sampah pada satu hari, sesuatu yang dimaksud penting bagi desa wisata dengan ribuan pengunjung harian,” bebernya. Sampah selama ini cuma dibuang di satu titik. Kami akan buat sistem digital agar komunitas mampu menjalankan sampah secara mandiri,” tutur Amin.
Selain itu, penerapan konsep smart villagejuga mulai dijalankan sebagai bagian dari modernisasi layanan kemudian tata kelola desa. Dengan begitu, peluang wisata yang digunakan dibangun pun bisa jadi berdampak maksimal untuk warga desa.
Apa yang mana dilaksanakan oleh warga Desa Hargobinangun pun tak luput oleh perhatian BRI. Pasalnya, pada tahun 2023, Desa Hargobinangun sukses masuk pada 40 besar Desa BRILiaN.
“Tahun 2022 kami masuk sebagai kandidat. Lalu 2023 kami mewakili Sleman di tingkat nasional. Sebagai bagian dari Desa BRILiaN, Hargobinangun mendapatkan sejumlah pendampingan, mulai dari manajemen kemudian kelembagaan, hingga pengembangan infrastruktur desa,” Ungkap Amin.
Dari kisah perjalanan Desa Hargobinangun sampai pada waktu ini, mampu dilihat bagaimana sebuah desa yang tersebut menjelma sebagai destinasi wisata sekaligus jadi contoh nyata bagaimana desa mampu berubah jadi pusat inovasi untuk penduduk secara kolektif.
Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan, bahwa kegiatan Desa BRILian merupakan inisiatif pemberdayaan desa yang digunakan diwujudkan oleh BRI sejak tahun 2020. Hingga ketika ini acara Desa BRILiaN sudah disertai 4.327 desa yang bergerak tergerak berinisiatif kemudian berazam untuk forward melalui program-program yang telah terjadi direncanakan.
“Program pemberdayaan Desa BRILiaN ini merupakan komitmen BRI pada meningkatkan economicdan social valuekepada masyarakat. Semoga cerita isnpiratif dari Desa Hargobinangun dapat direplika oleh desa-desa lain ke tanah air, teristimewa di mengembangkan kemungkinan desa dan juga mengupayakan perekonomian warga,” tegasnya.
Next Article BRI Tingkatkan Produktivitas juga Kemakmuran ke Desa Bansari
Artikel ini disadur dari Desa BRILiaN Ini Sukses Kembangkan Pariwisata Alam dan Agrikultur