Ini adalah alasan Jonatan Christie serta Chico pergi dari dari Pelatnas PBSI

Ini adalah adalah alasan Jonatan Christie dan juga Chico pergi dari dari Pelatnas PBSI

DKI Jakarta – Dua pebulutangkis tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie serta Chico Suasana Dwi Wardoyo, resmi mengundurkan diri dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI dalam Cipayung, Jakarta. Keputusan yang dimaksud diberitahukan secara resmi oleh Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesi (PP PBSI) pada konferensi pers yang dimaksud dijalankan dalam Pelatnas PBSI, Kamis (15/5).

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, menyatakan bahwa langkah Jonatan dan juga Chico untuk pergi dari dari pelatnas bukanlah bentuk perpisahan, melainkan langkah kolaboratif pada rangka perubahan struktural sistem pembinaan atlet nasional yang dimaksud lebih besar adaptif lalu fleksibel.

"Hari ini, Jonatan lalu Chico menyampaikan niatnya untuk menjalani model latihan berbasis klub di dalam luar pelatnas. Kami menghargai tindakan yang dimaksud sebagai bagian dari langkah-langkah profesionalisme atlet," ujar Taufik.

Menurut Taufik, PBSI kekal akan memberikan dukungan juga koordinasi teknis untuk kedua atlet tersebut, yang tersebut akan terus dipanggil untuk membela kelompok nasional Negara Indonesia pada ajang-ajang internasional resmi.

"Ini tidak perpisahan. Ini adalah bentuk kolaborasi. Model seperti ini lazim diterapkan dalam negara-negara besar serta pada masa kini Indonesia juga sedang bergerak menuju sistem pembinaan yang digunakan lebih besar fleksibel," katanya menambahkan.

Berikut alasan kedua pebulutangkis yang dimaksud meninggalkan dari Pelatnas PBSI

Alasan Jonatan Christie

Jonatan Christie mengungkapkan bahwa keputusannya untuk mengundurkan diri dari dari pelatnas telah lama melalui rute panjang sejak usai tampil pada Olimpiade Paris 2024. Hasil yang tiada sesuai harapan membuatnya merenung lalu mempertimbangkan beraneka kemungkinan pada kelanjutan kariernya.

"Kalau boleh cerita sedikit, sebenarnya awal ini bermula pasca Olimpiade Paris. Kami semua sudah ada komitmen serta mencoba maksimal, tapi hasilnya belum sesuai harapan. Saya pribadi cukup kecewa," tutur Jonatan.

Kekecewaan itu sempat menghasilkan Jonatan berpikir untuk mundur total dari bumi bulu tangkis. Namun setelahnya berdiskusi dengan pelatih, keluarga, serta orang-orang terdekat, ia memutuskan untuk kekal melanjutkan karier sebagai atlet dengan pendekatan berbeda melalui sistem latihan profesional berbasis klub.

"Dari rumah saya ke Cipayung jaraknya cukup sangat juga membutuhkan penyesuaian. Saya memberanikan diri menyampaikan keinginan untuk bermetamorfosis menjadi pemain profesional. Di mana pun saya berlatih, saya kekal mengakibatkan nama Indonesia," ujar Jonatan.

PBSI serta Jonatan kemudian setuju bahwa kejuaraan Piala Sudirman 2025 berubah menjadi turnamen terakhirnya sebagai bagian dari Pelatnas Cipayung. Dalam kompetisi tersebut, Jonatan didapuk bermetamorfosis menjadi kapten grup kemudian berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia.

Alasan Chico Wardoyo

​​​​​​​Sementara itu, Chico Keadaan Dwi Wardoyo menegaskan keputusannya pergi dari dari pelatnas tidak sebab tekanan dari pihak manapun, melainkan murni keinginan pribadi untuk mencari suasana baru di latihan serta pengalaman sebagai pemain profesional.

"Enggak ada tekanan serupa sekali, dari PBSI maupun dari luar. Saya cuma ingin mencoba pengalaman berlatih ke luar juga bermetamorfosis menjadi pemain profesional," kata Chico.

Setelah hampir sembilan tahun bergabung dalam Pelatnas Cipayung, Chico merasa saatnya mencoba pendekatan baru pada pengembangan kariernya. Ia mengaku langkah ini sudah pernah melalui pertimbangan matang, satu di antaranya diskusi dengan pelatih, keluarga, dan juga klub.

"Ini bukanlah kebijakan yang dimaksud mudah. Tapi saya ingin mencoba pengalaman baru kemudian merasakan suasana latihan berbeda ke luar pelatnas," ujarnya.

Performa Chico sepanjang musim 2025 yang digunakan belum menunjukkan hasil maksimal juga turut mempengaruhi keputusannya untuk mengambil pendekatan berbeda pada latihan.

PBSI menegaskan bahwa pihaknya akan terus menyokong atlet-atlet nasional, baik yang tersebut menjalani latihan ke pelatnas maupun di luar. Bagi PBSI, yang membedakan semata-mata posisi latihan, namun semangat lalu komitmen kekal sama: untuk Indonesia.

"PBSI akan terus-menerus menyokong atlet-atlet yang mana berjuang demi Merah Putih. Yang membedakan hanya saja area latihan, tapi semangatnya masih satu: untuk Indonesia," kata Taufik.

Ia menegaskan bahwa PBSI adalah rumah besar yang dimaksud terbuka, lalu kebijakan Jonatan juga Chico diharapkan dapat menjadi inspirasi bahwa profesionalisme atlet tiada ditentukan oleh tempat berlatih, tetapi oleh komitmen juga integritas.

Artikel ini disadur dari Ini alasan Jonatan Christie dan Chico keluar dari Pelatnas PBSI