DKI Jakarta – Setiap individu secara alami memiliki dorongan untuk melakukan hubungan seksual, sesuai dengan tingkat libido masing-masing. Libido sendiri kerap dianggap sebagai salah satu indikator kesehatan seksual seseorang. Umumnya, dorongan seksual terhadap lawan jenis menunjukkan status yang normal.
Namun, di sisi lain, ada juga kegelisahan di mana libido berada pada tingkat yang dimaksud terlalu tinggi hingga menimbulkan seseorang merasa kehilangan kendali. Kondisi ini dikenal dengan istilah hypersexuality atau kecanduan seksual, yakni dorongan berlebih yang digunakan dipicu oleh komponen emosional di aktivitas seksual.
Lantas, apa sebenarnya yang tersebut dimaksud dengan libido dan apa hanya penyebabnya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini yang tersebut telah lama dirangkum dari beragam sumber.
Pengertian libido
Libido merupakan dorongan alami yang dimaksud timbul dari naluri seseorang untuk merasakan lalu menginginkan hubungan seksual secara emosional. Menurut penjelasan dari Organisasi Aspek Kesehatan Bumi (WHO), libido atau hasrat seksual berperan penting pada melindungi kesejahteraan fisik, emosional, mental, lalu sosial seseorang.
Oleh lantaran itu, tingkat libido dapat berubah menjadi salah satu indikator penting pada menjaga kebugaran seksual secara keseluruhan. Libido biasanya diklasifikasikan berubah menjadi tiga tingkatan, yakni rendah, sedang, kemudian tinggi.
Namun begitu, tidak ada ada yang mana penting merasa malu atau was-was dengan situasi libido masing-masing, sebab dorongan yang disebutkan merupakan bagian dari keinginan dasar manusia yang tersebut wajar untuk dipenuhi.
Hal yang dimaksud mempengaruhi libido
1. Hormon
Di di tubuh manusia terdapat hormon-hormon yang mana berperan pada dorongan seksual, seperti estrogen, progesteron, serta testosteron. Hormon-hormon inilah yang dimaksud mempengaruhi munculnya keinginan untuk melakukan hubungan seksual.
Umumnya, libido pria meningkat dikarenakan kadar testosteron yang tersebut tinggi, sementara pada wanita, gairah seksual cenderung meningkat mendekati juga selama masa ovulasi.
2. Hubungan yang dimaksud harmonis
Hubungan yang digunakan fit juga penuh kedekatan emosional dengan pasangan dapat membuat peningkatan gairah seksual. Dalam hubungan dewasa, ikatan emosional yang digunakan kuat akan menguatkan dorongan seksual juga membantu mempertahankan keharmonisan rumah tangga.
3. Pengaruh obat-obatan
Beberapa jenis obat seperti antidepresan, obat penurun tekanan darah (antihipertensi), dan juga obat penstabil suasana hati (anti mania) diketahui bisa jadi menurunkan libido. Namun, dorongan seksual biasanya akan kembali meningkat pada waktu konsumsi obat dihentikan atau dosis-nya dikurangi sesuai anjuran dokter.
4. Masa pubertas
Remaja atau khalayak yang tersebut sedang berada pada masa pubertas umumnya memiliki libido yang lebih lanjut lebih tinggi dibandingkan warga dewasa. Hal ini disebabkan oleh aktivitas hormonal yang masih sangat aktif, dan juga interaksi intens dengan pasangan yang bisa saja memulai meningkatnya gairah seksual.
5. Aktivitas fisik serta olahraga
Rutin berolahraga dapat meningkatkan kepercayaan diri sekaligus memperbaiki aliran hormon pada tubuh. Aktivitas fisik yang tersebut cukup mampu menggalakkan gairah seksual berubah menjadi lebih banyak besar oleh sebab itu tubuh merasa tambahan bugar kemudian respons emosional pun lebih tinggi positif setelahnya berolahraga.
Artikel ini disadur dari Pengertian libido dan 5 penyebab dorongan seksual pria dan wanita