Pengusaha RI Buru-Buru Ekspor Tuna ke Amerika Serikat Gegara Tarif Trump

Pengusaha RI Buru-Buru Ekspor Tuna ke Amerika Serikat Gegara Tarif Trump

Jakarta – Layanan perikanan Tanah Air bermetamorfosis menjadi salah satu item yang tersebut terkena tarif tinggi ke Amerika Serikat, Direktur Jenderal Menguatkan Daya Saing Layanan Kelautan juga Perikanan Kementerian Kelautan dan juga Perikanan (KKP) Tornanda Syaifullah mengakui, kebijakan Negeri Paman Sam yang disebutkan sempat mengakibatkan gejolak. Padahal Nusantara sebelum pengumuman yang disebutkan pemerintah telah menyiapkan strategi.

“Di pada waktu tarif resiprokal disampaikan pada 2 April, di seminggu itu berjalan gejolak, bukanlah semata-mata di dalam kita tapi seluruh dunia. Tadinya sudah ada diantisipasi sebelum Lebaran. Ada pertandingan KKP, Menko Perekonomian lalu Menko Pangan. Mulanya produk-produk perikanan nggak dikenakan tapi kemudian dikenakan 0-5%, tapi tanpa peringatan pukul rata semua di 32%. Hitungan mereka untuk balancing ekspor-impor terhadap kita, ia berikan itu ke Tanah Air 32%,” katanya pada konferensi pers, Rabu (21/5/2025).

Sementara, Amerika Serikat adalah salah tujuan utama ekspor ikan tuna, cakalang, serta tongkol (TCT) Negara Indonesia dengan pangsa lingkungan ekonomi juga 22,4% dari total ekspor TCT. Hanya kalah tipis dari ASEAN dengan porsi sebesar 22,6%.

Kini, pada waktu Trump memutuskan menunda pemberlakuan tarif baru selama 90 hari sejak 9 April 2025, Indonesia bisa sedikit lega. Meski, harus segera mengambil langkah-langkah strategis mengantisipasi kebijakan Trump.

“Tapi nggak lama kemudian kita di Indonesia, segera setiap-tiap Kementerian/Lembaga terkait kita bahas ini, tapi kalau spesifik perikanan, seminggu kemudian pada 9 Mei kebijakannya direlaksasi sampai 3 bulan ini,” ujar Tornanda.

Dengan penundaan tersebut, eksportir swasta dapat memanfaatkan kesempatan untuk memacu ekspor ke Amerika Serikat sebelum tarif baru benar-benar diberlakukan.

“Kontrak-kontrak yang mana ada berjalan normal. Makanya pada waktu ini push, sambil nunggu tindakan resmi tapi sekarang pemerintah kita lagi nego untuk produk-produk kita untuk Amerika, jadi strateginya kita cari ke pangsa lain, kalau pun seandainya ngga dapat kesana tapi ada beberapa nampung hasil perikanan,” sebut Tornanda.

“Kita sudah ada ketemu Kadin bidang Perikanan, ketemu Asosiasi, semoga 90 hari yang dimaksud diberikan pemerintah Amerika Serikat bisa saja dimaksimalkan. Jadi kontrak yang dimaksud sebelumnya sempat suspend, gimana yang digunakan sudah ada ada? Sudah packing mau jalan? Sudah ke kontainer? Sekarang Alhamdulillah berjalan 90 hari, hasil negosiasi nanti semoga menurunkan hitungan yang digunakan udah ditetapkan,” lanjutnya.

Next Article KKP Pastikan Pasokan Ikan Aman & Harganya Stabil pada waktu Natal kemudian Tahun

Artikel ini disadur dari Pengusaha RI Buru-Buru Ekspor Tuna ke AS Gegara Tarif Trump