Saham Grup Adaro Tiba-tiba Kompak Lompat, Ada Apa?

Saham Grup Adaro Tiba-tiba Kompak Lompat, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Alamtri Resources Tanah Air (ADRO) lalu Adaro Andalan Tanah Air (AADI) kompak melonjak pada perdagangan Mulai Pekan (19/5/2025).

Saham ADRO tercatat naik 10,23% ke Simbol Rupiah 2.370 per saham pada akhir perdagangan pertemuan pertama. Sementara itu saham AADI naik 5,82% ke Simbol Rupiah 7.725 per saham.

Lonjakan saham Grup Adaro berubah menjadi kedua perusahaan yang disebutkan bermetamorfosis menjadi salah satu penopang utama kinerja IHSG.

ADRO diketahui sudah melonjak signifikan dari perdagangan akhir pekan lalu, di mana saham ADRO tercatat naik 12,27% pada perdagangan Hari Jumat (16/5/2025).

Kenaikan harga jual saham Grup Adaro terjadi meskipun nilai tukar batu bara global mulai terkoreksi usai gencatan senjata antara India serta Pakistan.

Melonjaknya saham ADRO ditengarai terbentuk lantaran aksi korporasi pembelian kembali (buyback) saham perusahaan yang dimaksud mulai berlangsung akhir pekan lalu.

Melansir keterbukaan informasi, ADRO mengungkapkan perusahaan akan melakukan buyback saham sebesar-besarnya Simbol Rupiah 4 triliun dengan periode pembelian dimulai dari 16 Mei 2025 (Jumat pekan lalu) hingga 2 Juni 2025 (Senin dua minggu lagi).

Periode pembelian kembali saham berdasarkan POJK 13 2023 dan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 18 Maret 2025 Nomor S-17/D.04/2025 perihal Kebijakan Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang mana Dikeluarkan oleh Korporasi Terbuka di Kondisi Pasar yang digunakan Berfluktuasi Secara Signifikan.

“Pembelian Kembali Saham Berdasarkan POJK 13 akan dijalankan melalui BEI kemudian secara bertahap terhitung sejak tanggal 16 Mei 2025 sampai dengan selambatnya tanggal 2 Juni 2025,” tulis ADRO lewat prospektus buyback yang terbit di dalam keterbukaan informasi BEI, diambil CNBC Indonesia, Mulai Pekan (19/5/2025).

Diketahui ADRO mencatatkan laba bersih sebesar US$ 77 jt pada kuartal pertama 2025 atau turun 80% secara tahunan (yoy). Penurunan laba bersih ditekan oleh pendapatan yang tersebut turun 22% yoy dan menyusutnya margin laba kotor akibat hilangnya laba dari usaha batu bara termal sebesar US$ 296 jt akibat spin-off AADI pada akhir tahun 2024 lalu.

Sementara itu, harga jual batu bara juga diketahui tertekan sepanjang pekan ini. Hal ini muncul bersamaan dengan berkurangnya impor batu bara dari India yang merupakan salah satu pengimpor terbesar di dunia.

Merujuk pada Refinitiv, pada perdagangan hari terakhir pekan (16/5/2025) nilai tukar batu bara ICE Newcastle kontrak Juni ditutup turun 0,29% pada level US$101,6 per ton. Dalam sepekan nilai batu bara terkoreksi dari akhir perdagangan pekan ini yakni 9 Mei 2024 dari US$103,95 per ton berubah menjadi US$101,6 per ton atau turun sebesar 2,26%.

Depresiasi nilai tukar batu bara di sepekan ini muncul pasca dua pekan sebelumnya mengalami kenaikan secara beruntun.

Next Article Video: Garibaldi Thohir, ketua eksekutif Alamtri Resources Raih PROPER 2024

Artikel ini disadur dari Saham Grup Adaro Tiba-tiba Kompak Lompat, Ada Apa?