Jakarta – Para driver Gojek saat ini menjadi “tentara” berjuang melawan judi online. Mereka akan berkeliling menggunakan mobil van ke puluhan kota ke Indonesia pada kegiatan kampanye ‘Judi Pasti Rugi’ untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online.
Head of Regulatory and Public Affairs Goto Financial, Budi Gandasoebrata mengungkapkan, van itu akan berkeliling ke 30 kota di dalam seluruh Indonesia.
“Dimulai dari Banda Aceh, kemudian turun ke Medan, Padang, Bandar Lampung, sampai ke Pulau Jawa, nanti ke Jakarta, Depok, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan juga tentunya Surabaya. Jadi kurang lebih banyak ada 30 kota,” ujar Budi pada waktu acara Pelepasan Kendaraan Judi Pasti Rugi Keliling sama-sama GoPay, di dalam Kantor Komdigi, Kamis (15/5/2025).
Van ini akan dikendarai oleh mitra driver Gojek yang mana memiliki pengalaman segera atau pemahaman mendalam mengenai bahaya judi online.
Mereka tak hanya saja mengakibatkan pesan, tetapi juga menjadi penyambung lidah edukasi ke beraneka lapisan masyarakat, khususnya ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau media digital.
“Dengan mobilitas mitra-mitra driver Gojek yang cukup tinggi. Kita mengawasi itu salah satu kanal yang dimaksud paling efektif untuk melakukan edukasi ke masyarakat. Tidak hanya sekali antara mitra satu mirip lain, tapi juga ke penduduk luas,” ucap Budi.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan juga Digital (Komdigi), Alexander Sabar, memaparkan bahwa kerugian akibat judi online bisa jadi mencapai Rp1.000 triliun pada akhir 2025 apabila tidaklah segera diintervensi.
Dari Oktober 2024 hingga Mei 2025 saja, Komdigi telah terjadi memblokir 1,3 jt konten judi online, yang mana mayoritas berasal dari laman lalu alamat IP.
Ditemui sebelumnya, Alex mencatat, sistem Meta (Facebook lalu Instagram) berubah menjadi saluran kedua terbanyak dengan 58.585 konten, disusul layanan file sharing sebanyak-banyaknya 48.370 konten.
Sementara itu, Google lalu Youtube menyumbang 18.534 konten, X (sebelumnya Twitter) 10.086 konten, TikTok cuma 550 konten, Telegram 880 konten, kemudian media lainnya total 10 konten.
Next Article Parah! Ketagihan Judi Online, Bocah 14 Tahun Rugi Rp3 Miliar
Artikel ini disadur dari Tugas Baru Driver Ojol, Ramai-Ramai Keliling Indonesia