Utang Luar Negeri Naik 6,4% Jadi Mata Uang Rupiah 7.101 Trilyun dalam Q1, Ini adalah Sebabnya!

Utang Luar Negeri Naik 6,4% Jadi Mata Uang Rupiah 7.101 Trilyun pada Q1, Ini adalah adalah Sebabnya!

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengeluarkan data terbaru total Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia. Hingga akhir kuartal I-2025, jumlah keseluruhan utang luar negeri (ULN) sebesar US$ 430,4 miliar, atau secara tahunan bertambah sebesar 6,4% (yoy), apabila dirupiahkan jumlah agregat ULN mencapai Simbol Rupiah 7.100 triliun lebih.

Adapun kenaikan ULN secara keseluruhan didorong oleh perkembangan di dalam sektor ULN pemerintah. ULN pemerintah pada kuartal I-2025 naik 7,6% bermetamorfosis menjadi US$ 206,9 miliar atau Simbol Rupiah 3.413 triliun.

“Perkembangan ULN yang dimaksud dipengaruhi oleh evakuasi pinjaman lalu peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) Internasional,” kata BI di laporan ULN, hari ini, Kamis (15/5/2025).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk membantu Bidang Jasa Aspek Kesehatan lalu Pertemuan Sosial (22,4% dari total ULN pemerintah); Administrasi Pemerintah, Pertahanan, lalu Pemastian Sosial Wajib (18,5%); Jasa Pendidikan (16,5%); Konstruksi (12,0%); juga Transportasi juga Pergudangan (8,7%). Tempat ULN pemerintah yang disebutkan kekal terjaga akibat didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.

Di sisi lain, ULN swasta merosot 1,2% berubah menjadi US$ 195,5 miliar Mata Uang Rupiah 3.225 triliun. Perkembangan yang dimaksud teristimewa didorong oleh ULN bukanlah lembaga keuangan (nonfinancial corporation) yang dimaksud mencatatkan data kontraksi peningkatan sebesar 0,9% (yoy), lebih besar rendah dibandingkan kontraksi 1,7% (yoy) pada triwulan IV-2024.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Bagian Industri Pengolahan; Jasa Keuangan juga Asuransi; Pengadaan Listrik juga Gas; juga Pertambangan lalu Penggalian, dengan pangsa mencapai 79,6% dari total ULN swasta.

“ULN swasta terus didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,4% terhadap total ULN swasta,” tulis BI.

BI mengklaim susunan ULN Tanah Air masih sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian di pengelolaannya. Hal ini tecermin dari rasio ULN Negara Indonesia terhadap Layanan Domestik Bruto (PDB) yang dimaksud terjaga sebesar 30,6%, juga didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,7% dari total ULN.

Next Article Utang Luar Negeri RI Tumbuh 5,1% Jadi Mata Uang Rupiah 6.968 T di dalam Awal 2025

Artikel ini disadur dari Utang Luar Negeri Naik 6,4% Jadi Rp 7.101 Triliun di Q1, Ini Sebabnya!