Jakarta – Di berada dalam dominasi WhatsApp secara global, WeChat makin mendominasi komunikasi digital ke China dengan 1,4 miliar pengguna berpartisipasi bulanan.
Aplikasi besutan Tencent ini tak sekadar layanan pesan, melainkan super-app yang mencakup pembayaran digital, pemesanan layanan, konten, hingga game.
Kini, Tencent mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke di WeChat guna meningkatkan kekuatan kedudukan dalam pasar.
Dalam paparan kinerja kuartalan, Presiden Tencent Martin Lau menyatakan perusahaan berada dalam mengembangkan agentic AI, kecerdasan buatan yang mana mampu menyelesaikan tugas berhadapan dengan nama pengguna, seperti memesan makanan di restoran atau mengatur jadwal.
Tencent mempunyai dua pendekatan untuk kecerdasan buatan pada aplikasi mobile pesaing WhatsApp ini. Pertama, chatbot Yuanbao, berbasis model Kecerdasan Buatan internal serta kolaborasi dengan startup DeepSeek.
Kedua, Artificial Intelligence yang tersebut tertanam secara langsung pada ekosistem WeChat, yang mana diklaim menawarkan keunggulan kompetitif lantaran integrasinya dengan Mini Programs, sistem pembayaran, serta layanan internal lainnya.
AI yang digunakan tertanam pada WeChat akan memiliki kemampuan unik oleh sebab itu bisa saja secara langsung terhubung dengan fitur-fitur internal seperti Mini Programs, konten, kemudian layanan transaksi.
“Ini akan berubah menjadi produk-produk yang dimaksud sangat berbeda dibandingkan agentic Kecerdasan Buatan umum yang mana ditawarkan oleh pesaing,” ujar Presiden Tencent Martin Lau, diambil dari CNBC Internasional, Kamis (15/5/2025).
Dengan kedudukan yang mana kuat, integrasi pada sistem ekologi digital, dan juga basis pengguna yang mana sangat besar, WeChat bukanlah hanya sekali ‘pengganti WhatsApp’ di China, tetapi juga super-app berbasis Artificial Intelligence yang dimaksud mengubah cara pemukim berinteraksi dengan teknologi.
Next Article China Menyerah, Tunduk Ikut Aturan Baru Malaysia
Artikel ini disadur dari WhatsApp Minggir, 1,4 Miliar Orang Pakai Aplikasi Penggantinya
